Senin, 11 Januari 2010

Tahapan Dalam Manajemen Strategi

Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap. Tahap-tahapnya sebagai berikut :
1. Perumusan strategi, Pada tahap ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
2. Pelaksanaan strategi, Tahap ini mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha– usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi strategi, Tahap ini adalah tahap akhir dari manajamen strategis tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah :
a. Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini
b. Mengukur kinerja, dan
c. Melakukan tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok.

Definisi Manajemen Strategis

Definisi dari manajemen strategis berbeda-beda, karena setiap literatur memberikan definisi berbeda walaupun demikian pengertian dari beberapa definisi tersebut sama saja. Beberapa definisi mengenai manajemen strategis yang dikemukakan oleh para pakar dalam bukunya antara lain sebagai berikut :
1. Menurut Fred R.David, Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
2. Menurut Husein Umar, Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang.
3. Menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998), Manajemen Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
4. Wheelan dan Hunger (Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995), Manajemen strategis adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan melakukan evaluasi berikut pengendalian.

Minggu, 10 Januari 2010

Depresiasi

Aktiva tetap dicatat sebesar pengorbanan sumber ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh aktiva, sampai dengan aktiva tersebut siap digunakan. Oleh karena itu aktiva tetap yang diperoleh , memiliki manfaat lebih dari satu periode akuntansi, akibat semakin lama kemampuan potensial aktivs tersebut menjadi berkurang, maka biaya aktiva tetap harus dialoksikan secara sistematik dan rasional. Hal ini juga berpengaruh kepada proses penentuan laba perusahaan secara wajar, untuk menentukan laba atau rugi usaha, perlu ditemukan antara pendapatan yang dihasilkan selama periode tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan pendapatan tersebut.

Secara fisik ketinggalan teknologi dan keuangan dari operasi merupakan elemen yang menyebabkan perlu dilakukan depresiasi kos aktiva tetap yang umurnya terbatas harus di depresiasikan.

Pengertian Depresiasi menurut Efraim F.G (hal 234 thn 1993)

Adalah proses alokasi aktiva tetap menjadi biaya, yang dilakukan secara sistematik dan rasional pada periode-periode yang menikmati manfaat aktiva tetap tersebut, depresiasi bukan merupakan penilaian, tetapi alat untuk mengalokasikan biaya.

Ada tiga hal yang harus di perhatikan dalam membebankan aktiva tetap pada pendapatan sebagai depresiasi :

1. Biaya aktiva didepresiasikan ( depreciacible cost for asset)

Nilai ini diperoleh dengan mengurangkan biaya awal (original Cost) dengan nilai residu (residu Value). Taksiran niai residu adalah taksiran nilai aktiva tetap yang dapat diperoleh kembali. Pada akhir tahun ekonomis aktiva tersebut.

2. Taksiran Mamfaat Umur Ekonomis

Taksiran manfaat aktiva tetap yang dianggap masih dapat memberikan manfaat atau dapat beroperasi secara ekonomis. Taksiran ini digunakan sebagai dasar alokasi biaya aktiva tetap.

Ada dua dasar taksiran manfaat aktiva tetap yang paling mendasar adalah :

Ø Taksiran manfaat secara fisik

Menunjukan kemampuan fisik aktiva tetap untuk beroperasi selama jangka waktu tertentu.

Ø Taksiran manfaat secara ekonomis

Ø Menunjukan kemampuan aktiva tetap tersebut untuk beroperasi secara ekonomis.

1. Metode Depresiasi

Penentuan beban depresiasi tegantung pada pemilihan metode depresiasi yang tetap, metode yang sering digunakan adalah metode yang perhitungannya sistematis dan rasional. Metode depresiasi dapat diklasipikasikan sebagai berikut:

A. Metode- metode depresiasi yang berdasarkan waktu :

Ø Metode pembebanan sama

Metode garis lurus ( Straight Line)

Jumlah depresiasi menggunakan metode garis lurus dapat dihitung dengan jalan membagi : Depreciable Value” (jumlah Investasi dikurang dengan nilai residu) dari suatu aktiva tetap dengan umur ekonomisnya. Sehingga dengan menggunakan metode ini jumlah depresiasi setiap tahunnya sama.

Ø Metode pembebanan menurun

1. Metode jumlah angka tahun (Sum-of-the-years-digit)

Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun maka keseluruhan bilangan umur dari suatu aktiva harus dijumlah. Jika “n” adalah umur ekonomis dari suatu aktiva dan “S” adalah jumlah keseluruhan umur teknis dari aktiva maka jumlah depresiasi tahun pertama adalah n/S, pad tahun kedua (n-1)/S dan seterusnya dikalikan dengan Depreciable value.

2. Metode penurunan ganda.

B. Metode depresiasi berdasarkan kegiatan

Ø Metode unit output

Ø Metode unit jasa

C. Metode-metode depresiasi khusus :

Ø Metode persediaan

Ø Metode pengantian dan penempatan

Ø Metode group dan unsur koposit

Ø Metode nilai tunai

Untuk mencari nilai proceeds maka metode depresiasi yang paling pantas digunakan adalah metode garis lurus. Merupakan metode yang paling sederhana. Depresiasi dibebankan dalam jumlah yang sama, selama taksiran manfaat ekonomis aktiva tetap. Depresiasi per periode (tahun) diperoleh berdasarkan perhitungan berikut :


D = 1/N x (Harga perolehan – nilai residu)

D = Tingkat depresiasi garis lurus

N = Umur ekonomis aktiva tetap



Capital Budgeting

Perbedaan antara investasi pada aktiva tetap dengan aktiva lancar adalah terletak pada jangka waktu dan cara pengembalian dana yang diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut, sehingga modal yang akan digunakan untuk mendapatkan aktiva tersebut harus direncanakan sedemikian rupa.

Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu tahun tersebut tidaklah mutlak, termasuk dalam pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva, yaitu tanah, bangunan, mesin, alat-alat lainya.

Capital Budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena :

1. Dana yang dikeluarkan terikat dalam jangka waktu yang panjang. Ini berarti perusahaan harus menunggu sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan.

2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang. Kesalahan dalam melakukan Forecasting akan dapat meneyebabkan Over atau Under Investment dalam aktiva tetap. Apabila dana yang tertanam dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya bila jumlah aktiva tetap yang ditanam dalam investasi telalu kecil maka akan timbul kekurangan peralatan, mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya persaingannya atau kemungkinan lain akan kehilangan sebagian pasar bagi produknya.

3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanaya meliputi dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperolleh pada jangka waktu yang pendekatau tidak mungkin diperoleh sekaligus, Berhubung dengan itu maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan teliti.

4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan memupnyai akibat yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam bidang ini tidak dapat dperbaiki tanpa adanya kerugian.

Aspek-Aspek Yang Dikaji Dalam Studi kelayakan.

Belum ada keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Dalam proses analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara satu aspek dengan aspek yang lainya. Mengacu kepada konsep bisnis terdahulu aspek yang perlu diteliti adalah sebagai berikut :

1. Aspek Pasar

Peranan aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek maupun studi kelayakan bisnis merupakan variabel pertama atau yang utama untuk mendapatkan perhatian. Terdapat dua masalah utama dalam aspek pasar pengukuran pasar potensial saat sekarang dan pada saat yang akan datang, pengertian dari pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam periode tertentu. Adapun karateristik yang harus diperhatikan dalam aspek pasar yaitu seperti :

· Permintaan, baik secara total maupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen. Dalam hal ini pengukuran dan peramalan permintaan merupakan pokok utama dalam aspek pasar, tujuan dari peramalan dan pengukuran permintaan tersebut adalah usaha untuk mengurangi terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.

· Penawaran, diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan dipasar pada berbagai tingkat harga. Penawaran yang timbul baik yang berasal dari dalam negri maupun dari luar negri. Bagaimana perkembangan dimasa lalu dan bagaimana perkiraan dimasa yang akan datang. Adapun Faktor yang mempengaruhi penawaran ini seperti, harga barang-barang lain, biaya faktor produksi, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi.

· Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang imfor dalam negeri lainnya.

· Program pemasaran, mencakup strategi yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan dan untuk keperluan ini perlu diperhatikan kedudukan produk, dan segmen pasar yang direncanakan.

· Perkiraan penjualan yang akan dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.

2. Aspek Teknis dan Produksi

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya, pelaksanaan aspek teknis dilakukan setelah evaluasi aspek pasar yang menunjukan adanya kesempatan pemasaran yang memadai untuk jangka waktu yang relatif panjang. Disamping itu aspek teknis menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang : Apakah studi dalam pengujian terlebih dahulu pernah dilakukan, dan Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal ? serta bagaimana dengan pemilihan lokasi perusahaan tersebut.

3. Aspek Manajemen

Manajemen berfungsi untuk aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam menyusun suatu rencana hendaknya dapat dikaji dari beberapa sisi, seperti sisi pendekatan pembuatan perencanaan, sisi fungsi perencanaan, sisi jangka waktu pelaksanaan, setelah itu buatlah suatu rekomendasinya. Disamping itu aspek manajemen bisa menyangkut tentang :

· Manajemen dalam masa pembangunan proyek, siapa pelaksana proyek tersebut ?

· Manajemen dalam operasi, bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih. Struktur organisasi, jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.

4. Aspek Hukum / Aspek Yuridis :

Untuk menganalisa siapa pelaksanaan bisnis, tentunya hal ini menyangkut pada badan usahanya dan orang-orang atau individu yang terlibat.

· Bentuk badan usaha yang akan digunakan.

Beberapa bentuk perusahaan di Indonesia, dari segi yuridisnya ada :

a. Perusahaan perseorangan : jenis usaha ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh seorang.

b. Firma : suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama.

c. Perseroaan Comanditer (CV) : merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama.

d. Perusahaan Negara dimana usaha yang modalnya secara keseluruhan dari Negara.

e. Koperasi : badan usaha yang bergerak dalam bidak ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan anggotanya :

· Jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan dana pinjaman.

· Berbagai akta, sertifikat izin yang akan digunakan.

5. Aspek Ekonomi dan Sosial

Pengaruh Investasi tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara. Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis dalam negri akan menambah pendapatan Negara misalnya dengan bertambahnya prodiksi dalam negeri maka pendapatan seperti pajak, pembayaran listrik, pembayaran telephone akan meningkat.

Sedangkan disisi lain juga dapat memberikan penambahan kesempatan kerja. Dalam hal ini bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan tenaga kerja dan sekaligus ikut serta dalam pemerataan tenaga kerja di negeri. Bagaimana pengaruh investasi tersebut terhadap industri lain. Dengan adanya proyek atau bisnis baru diharapkan tumbuh industri lain baik yang sejenis maupun industri pendukung, bisa juga industri sebagai dampak positif adanya kegiatan bisnis di daerah tersebut.

Sedangkan dari segi Aspek bersifat sosial Investasi bisnis hendaknya dapat berpengaruh positif pada masarakat sekitar, tidak hanya berdampak pada peningkatan atau semakin baiknya kondisi lingkungan seperti, jalan listrik, jempatan, dll.

6. Aspek Keuangan

Dalam pembahasan studi kelayakan ini aspek keuangan adalah merupakan suatu aspek yang sangat menentukan berjalannya invetasi yang akan dilakukan. Karena aspek keuangan dapat menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan untuk membayar kembali investasi yang telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta dapat menilai apakah investasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Aspek keuangan juga dapat dikatakan sebagai dasar terlaksana atau tidaknya suatu investasi yang diinginkan. Maka dari itu dalam menilai investasi harus benar-benar memperhatikan dana yang tersedia apakah dapat digunakan secara maksimal demi mencapai tujuan dari perusahaan.

Dalam aspek keuangan ini juga membicarakan bagaimana memperkirakan kebutuhan dana yang digunakan untuk aktiva tetap maupun untuk modal kerja.

Definisi Studi Kelayakan

Pengertian studi kelayakan menurut Husein Amir, Studi Kelayakan Bisnis Edisi - 2 ( hal 8 thn, 2003 ) adalah merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

Jadi studi kelayakan dapat diterjemahkan sebagai berikut adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu investasi dapat dilaksanakan dengan berhasil. Keberhasilan bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi.

Investasi yang diteliti bisa berbentuk investasi berskala besar sampai dengan investasi yang sederhana. Tentu saja semakin besar investasi yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Semakin sederhana investasi yang akan dilaksanakan semakin sederhana pula lingkungan penelitian yang akan dilakukan. Dampak itu bisa berupa dampak ekonomis dan bisa juga besifat sosial. Dengan demikain, pada umumnya suatu studi kelayakan investasi akan menyangkut tiga aspek, Yaitu :

1. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut manfaat financial). Yang berarti apakah proyek itu cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut.

2. Manfaat proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (sering juga disebut manfaat nasional).

3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi, diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, kalau kegiatan investasi meningkat maka kegiatan ekonomipun ikut terpacu pula, dan disini kita menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independent.

Dipandang dari sudut perusahaan, maka proyek atau kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital expenditure) mempunyai arti yang sangat penting karena: Yang pertama yaitu, Pengeluaran modal yang mempunyai konsekuensi jangka panjang.. yang kedua Pengeluaran modal yang umumnya menyangkut jumlah yang sangat besar.

Adapun tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentunya studi kelayakan ini akan memakan biaya, tapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan risiko kegagalan.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam studi kelayakan adalah:

1. Ruang lingkup kegiatan proyek.

Disini perlu dijelaskan bidang-bidang apa proyek akan beroperasi.

2. Cara kegiatan proyek dilakukan.

Dalam hal ini apakah proyek akan ditangani sendiri, ataukah akan diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan menangani proyek tersebut?

3. Evalusi terhadap aspek-aspek yang akan menentukan berhasilnya seluruh proyek

4. Sarana yang diperlukan oleh proyek

Bukan hanya menyangkut kebutuhan saja tetapi juga fasilitas-fasilitas.

5. Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.

6. Langkah-langkah untuk mendirikan proyek atau memperluas proyek, beserta jadwal masing-masing proyek.

Penilaian terhadap keadaan dan prospek suatu proyek investasi dilakukan atas dasar kriteria tertentu yang antaranya yaitu manfaat proyek bagi Negara dan masyarakat luas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan, seperti : Jumlah dana, ketidakpastian proyek, dan komplesitas proyek tersebut. Semakin besar dana yang tertanam, semakin tidak pasti taksiran yang dibuat, semakin komplek faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan semakin mendalam studi yang dilakukan.

Kalau kita amati pembuatan studi kelayakan sering memenuhi permintaan pihak-pihak yang berbeda. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Lembaga yang memerlukan studi kelayakan seperti : Investor adalah pihak yang menanamkan dana mereka dalam suatu proyek (sebagai pemilik perusahaan), pihak kreditur , pihak pemerintah yaitu berkepentingan dengan mamfaat proyek tersebut dari segi perekonomian nasional. Maka dari itu dalam studi kelayakan banyak aspek-aspek yang mempengaruhi terlaksananya tujuan dari studi kelayakan ini.

7 alat pengawasan mutu (seven tools) dalam Statistical Quality Control

a.        Flowchart Diagram yang menggambarkan urutan suatu proses, dipakai untuk menentukan bagian mana dari proses yang bisa dijadikan...