Terdapat tiga metoda pemadaman kebakaran yang pada dasarnya merupakan prinsip dasar dari teori pemadaman kebakaran, yaitu
a. Cara Penguraian,
b. Cara Pendinginan,
c. Cara Isolasi.
a. Cara Penguraian
Metoda pemadaman kebakaran dengan cara penguraian dilakukan dengan cara memisahkan, menyingkirkan, atau menjauhkan bahan-bahan ataupun benda-benda yang mudah terbakar. Contohnya, misalnya terjadi kebakaran di gudang tekstil, maka agar kebakaran tidak meluas, tumpukan tekstil yang terdekat dengan arah menjalarnya api harus dibongkar dan disingkirkan dijauhkan. Tindakan tersebut biasa dilakukan berbarengan dengan Cara Pendinginan, yaitu penyemprotan dengan air.
Cara penguraian ini biasa dilakukan dalam upaya pemadaman kebakaran di kota-kota, khususnya pemadaman kebakaran di pemukiman padat bangunan atau pemadaman kebakaran di pasar-pasar. Disamping melakukan pemadaman dengan pendinginan yaitu penyemprotan air, maka sebagian bangunan rumah atau kios terdekat dengan arah menjalarnya api, dirusak atau dirobohkan. Tujuannya agar api kebakaran tidak menjalar lebih jauh ke bangunan-bangunan lainnya di pemukiman yang padat itu.
Cara penguraian juga biasa digunakan untuk pemadaman kebakaran hutan. Dalam hal ini perlu diperhatikan arah angin, karena api kebakaran akan menjalar searah dengan arah angin. Tindakan yang dilakukan yaitu dengan cara merobohkan pohon-pohon, semak-semak atau alang-alang di area arah menjalarnya api. Dengan cara tersebut api kebakaran hutan dapat dikendalikan. Api akan padam atau berhenti menjalar karena tidak ada lagi bahan bakarnya.
b. Cara Pendinginan
Metoda pemadaman kebakaran dengan cara pendinginan dilakukan dengan penyemprotan air ke arah sumber api. Alat yang digunakan adalah pompa-pompa air, slang dan alat penyemprotnya atau nozzle. Alat penyemprot air bermacam-macam jenisnya, dan ada yang dilengkapi dengan alat pengaturan untuk menghasilkan pancaran air yang lurus atau pancaran air yang menyebar.
Pancaran air yang lurus digunakan bila sumber api kebakaran terlihat dengan jelas, misalnya bagian rumah yang terbakar yang berupa kayu atau bahan lain. Sedangkan pancaran air yang menyebar digunakan bila sumber api kebakaran tidak diketahui dengan jelas karena tertutup asap tebal. Pancaran menyebar dimaksudkan untuk pendinginan atau untuk mengurangi kadar panas agar api tidak menjalar ( mengurung sumber api kebakaran ).
c. Cara Isolasi
Metoda pemadaman kebakaran dengan Cara Isolasi bertujuan untuk mengurangi kadar oksigen di lokasi sumber api, atau mencegah agar api tidak bereaksi dengan oksigen yang ada di udara bebas.
Contoh-contohnya antara lain menutup sumber api dengan karung atau handuk yang telah dibasahi air. Hal ini dilakukan misalnya untuk pemadaman kompor yang menyala tidak terkendali. Disamping itu bisa digunakan pasir atau tanah untuk menimbun benda yang terbakar.
Metoda isolasi ini banyak diterapkan untuk menciptakan alat-alat pemadam kebakaran portable, misalnya pemadam api CO2, Busa, Bubuk Kimia Kering ( Dry Chemical Powder).
a. Cara Penguraian,
b. Cara Pendinginan,
c. Cara Isolasi.
a. Cara Penguraian
Metoda pemadaman kebakaran dengan cara penguraian dilakukan dengan cara memisahkan, menyingkirkan, atau menjauhkan bahan-bahan ataupun benda-benda yang mudah terbakar. Contohnya, misalnya terjadi kebakaran di gudang tekstil, maka agar kebakaran tidak meluas, tumpukan tekstil yang terdekat dengan arah menjalarnya api harus dibongkar dan disingkirkan dijauhkan. Tindakan tersebut biasa dilakukan berbarengan dengan Cara Pendinginan, yaitu penyemprotan dengan air.
Cara penguraian ini biasa dilakukan dalam upaya pemadaman kebakaran di kota-kota, khususnya pemadaman kebakaran di pemukiman padat bangunan atau pemadaman kebakaran di pasar-pasar. Disamping melakukan pemadaman dengan pendinginan yaitu penyemprotan air, maka sebagian bangunan rumah atau kios terdekat dengan arah menjalarnya api, dirusak atau dirobohkan. Tujuannya agar api kebakaran tidak menjalar lebih jauh ke bangunan-bangunan lainnya di pemukiman yang padat itu.
Gambar penguraian
sumber: https://satpambmregion2.wordpress.com
b. Cara Pendinginan
Metoda pemadaman kebakaran dengan cara pendinginan dilakukan dengan penyemprotan air ke arah sumber api. Alat yang digunakan adalah pompa-pompa air, slang dan alat penyemprotnya atau nozzle. Alat penyemprot air bermacam-macam jenisnya, dan ada yang dilengkapi dengan alat pengaturan untuk menghasilkan pancaran air yang lurus atau pancaran air yang menyebar.
Gambar cara pendinginan
Sumber: dokumen pribadi
Pancaran air yang lurus digunakan bila sumber api kebakaran terlihat dengan jelas, misalnya bagian rumah yang terbakar yang berupa kayu atau bahan lain. Sedangkan pancaran air yang menyebar digunakan bila sumber api kebakaran tidak diketahui dengan jelas karena tertutup asap tebal. Pancaran menyebar dimaksudkan untuk pendinginan atau untuk mengurangi kadar panas agar api tidak menjalar ( mengurung sumber api kebakaran ).
c. Cara Isolasi
Metoda pemadaman kebakaran dengan Cara Isolasi bertujuan untuk mengurangi kadar oksigen di lokasi sumber api, atau mencegah agar api tidak bereaksi dengan oksigen yang ada di udara bebas.
Contoh-contohnya antara lain menutup sumber api dengan karung atau handuk yang telah dibasahi air. Hal ini dilakukan misalnya untuk pemadaman kompor yang menyala tidak terkendali. Disamping itu bisa digunakan pasir atau tanah untuk menimbun benda yang terbakar.
Gambar cara isolasi dengan menggunakan karung basah
Sumber: http://www.kalogistics.co.id/
Metoda isolasi ini banyak diterapkan untuk menciptakan alat-alat pemadam kebakaran portable, misalnya pemadam api CO2, Busa, Bubuk Kimia Kering ( Dry Chemical Powder).
Gambar cara isolasi dengan menggunakan Dry Chemical Powder
Sumber: Dokumentasi pribadi