Kamis, 12 Maret 2015

Kebisingan dan sumbernya

Menteri Tenaga Kerja No. 15/MEN/1999 mendefinisikan kebisingan sebagai semua
suara yang tidak dikehendaki yang berasal dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Sementara itu, Keputusan Meteri Lingkungan Hidup No.48/MEN/1996 menjelaskan kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Lebih lanjut, kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan yang durasi, intensitas dan kualitasnya menyebabkan berbagai dampak terhadap fisiogi atau psikologis manusia serta makhluk hidup lainnya (Hediyono, 2003).  Sehingga berdasarkan berbagai definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebisingan merupakan bunyi yang tidak diharapkan dan dianggap menimbulkan gangguan  pendengaran manusia yang dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
sumber gambar: http://portalkbr.com/ 

Sumber Kebisingan
Kebisingan pada industry secara umum berasal dari peralatan proses produksi atau mesin-mesin pembangkit tenaga dan pesawat. Kebisingan yang timbul akibat penggunaan alat kerja dalam proses produksi disebabkan oleh adanya tumbukan atau benturan peralatan kerja yang pada umumnya terbuat dari benda keras atau logam. Penghasil bunyi yang bising dapat didefinisikan sebagai sumber kebisingan.  Terdapat beberapa golongan gejala-gejala penyebab kebisingan pada sistem teknik mesin, antara lain:
Mechanical Noise: adalah kebisingan yang diakibatkan munculnya fenomena mekanis, misalnya pertautan roda gigi, impeler, kipas (fan), tumbukan, dan sebagainya.
Electro Noise: yaitu tingkat kebisingan suara akibat fenomena elektro, misalnya adanya medan magnetik pada trafo, generator, dan sebagainya
Hydro Noise: yaitu kebisingan akibat fenomena hydro, misalnya adanya aliran turbulen, kavitasi, dan sebagainya.

Sumber pustaka:
Anonimous (1999) Keputusan Meteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999, Baku Tingkat Kebisingan, Jakarta.

Anonimous (1996) Keputusan Meteri Lingkungan Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/1996, Baku Tingkat Kebisingan Lingkungan, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 alat pengawasan mutu (seven tools) dalam Statistical Quality Control

a.        Flowchart Diagram yang menggambarkan urutan suatu proses, dipakai untuk menentukan bagian mana dari proses yang bisa dijadikan...